Sabtu, 05 Januari 2013

 ALKUNA


Alkuna adalah suatu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap tiga. Senyawa paling sederhana dari alkuna adalah asetilena.  Rumus umum untuk senyawa alkuna (CnH2n-2). Asetilena adalah induk deret homolog alkuna, maka deret ini juga disebut deret asetilena.
Pembuatan gas asetilena telah dikenal sejak lama dengan dengan mereaksikan kalsium karbida dengan air.

artikel 55

Dalam skala kecil, reaksi ini akan memberikan nyala asetilena untuk lampu karbida. Dulu pekerja tambang menggunakan lampu semacam ini; banyaknya gas yang dihasilkan diatur dengan mengendalikan laju air yang diteteskan ke dalam tempat reaksi. Metode komersial yang baru untuk membuat asetilena adalah dengan memanaskan metana dan homolog-homolognya pada temperatur tinggi dengan menambahkan suatu katalis.

Sifat fisika alkuna secara umum mirip dengan alkana dan alkena, seperti :
  1. Tidak larut dalam air
  2. Alkuna dengan jumlah atom C sedikit berwujud gas, dengan jumlah atom C sedang berwujud cair, dan dengan jumlah atom C banyak berwujud padat.
  3. Berupa gas tak berwarna dan baunya khas
  4. mudah teroksidasi atau mudah meledak.
Pemanfaatan Akuna seperti pemanfaatan gas etuna (asetilena) untuk pengelasan. Gas asetilena dibakar dengan gas Oksigen mengahsilkan panas yang tinggi ditandai dengan kenaikan suhu sampai dengan 3000 º C, sangat cocok untuk mengelas logam. Selain itu, alkuna juga dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa lain, karena senyawa ini cukup reaktif.

Dari artikel diatas disebutkan bahwa banyaknya gas yang dihasilkan diatur dengan mengendalikan laju air yang diteteskan ke dalam tempat reaksi. Dan di tinjau dari kegunaan dan sifat fisika alkuna ialah bersifat  mudah teroksidasi atau mudah meledak dan dari kegunaannya alkuna dijadikan sebagai bahan baku pembuatan senyawa lain. Yang jadi permasalahan bagi saya mengapa dalam mengatur banyaknya gas yang dihasilkan dilakukan dengan cara mengendalikan laju air yang diteteskan ke dalam tempat reaksi?dan Bagaimana cara nya suatu senyawa alkuna yang mempunyai sifat fisika mudah teroksidasi atau mudah meledak, di jadikan sebagai bahan baku pembuatan senyawa lain? Bukan kah suatu senyawa yang mudah meledak berbahaya untuk di gunakan?

Dari permasalahan dalam artikel saya, mungkin ada teman - teman yang bisa membantu menyelesaikannya. Dimohon bantuannya teman - teman. Terima kasih.



5 komentar:

  1. menurut saya,dalam mengatur banyaknya gas yang dihasilkan dilakukan dengan cara mengendalikan laju air yang diteteskan kedalam tempat reksi karena sesuai yang anda katakan bahwa alkuna mudah meledak dan terbakar.oleh karena itulah kita harus mengendalikan laju airnya.kalau laju airnya yang diteteskan tidak dikendalikan,maka akan meledak.salah satu contohny yaitu etuna yang memiliki bau seperti bawang dan tidak berwarna serta kemampuan terbakarnya di udara sekitar 2,2 - 81 (%).
    untuk menjawab pertanyaan kedua,bahan baku apa misalnya yang ingin anda ketahui?
    terimakasih..

    BalasHapus
  2. menurut saya, karena Alkuna berupa gas tak berwarna dan baunya khas serta mudah teroksidasi atau mudah meledak. dan juga dalam mengatur banyaknya gas yang dihasilkan dilakukan dengan cara mengendalikan laju air yang diteteskan kedalam tempat reksi jika laju airnya yang diteteskan tidak dikendalikan,maka akan meledak.

    BalasHapus
  3. Terima kasih saudara abdoen, atas penjelasannya sangat bermanfaat.
    contohnya pemanfaatan gas etuna (asetilena) untuk pengelasan yang saya pertanyakan knpa alkuna yang mempunyai sifat mudah meledak dapat digunakan sebagai bahan baku contohnya dalam gas etuna?
    Terima kasih saudara abdoen mohon penjelasannya.

    BalasHapus
  4. Terima kasih saudari lilis atas penjelasannya.

    BalasHapus
  5. menurut saya karena sifatnya yang sangat reaktif, sehinga alkuna lebih mudah bereaksi dengan oksigen, oleh karena itu alkuna mudah meledak.
    walaupun alkuna memiliki sifat yang mudah meledak tetapi alkuna merupakan bahan baku dari pembuatan senyawa yang lainya, karena senyawa alkuna memilki ikatan rangkap 3, yang dalam reaksi adisi pada alkuna, dengan rangkap tiganya pada alkuna dapat diadisi menjadi alkena dan apabila reaksi dilanjutkan akan menjadi alkana
    Contoh reaksi adisi alkuna dengan gas halogen, seperti gas bromine (Br2), klorine (Cl2) dan iodine (I2). Ikatan rangkap tiga terlepas dan senyawa halogen masuk pada kedua atom karbon. Reaksi terus berlangsung sehingga seluruh ikatan rangkapnya terlepas, dan membentuk senyawa haloalkana.

    BalasHapus